Hamzah Qatha' & Washal





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Hamzah Qatha' & Washal merupakan bagian penting yang hams diketahui oleh setiap pembaca Alquran untuk mencapai tilawah yang baik dan benar. Pembahasan ini menjadi let;' dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan mush-haf antara satu negeri  dengan negeri yang  lain, khususnya pada penulisan hamzah washol di awal kalimat. Mush-haf cetakan Indonesia dalam penulisan semua hamzah telah dilengkapi dengan harokat-harokatnya, sedangkan mush-haf cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di masyarakat Indonesia, tidak dilengkapi dengan harokat karena mengikuti  kaidah penulisan yang aslinya, sehingga menimbulkan masalah bagi pembaca Alquran yang tidak faham bahasa Arab.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas pada pembahasan makalah kali ini, khususnya pada ilmu shorof akan di fokuskan pada :
1.      Pengertian Hamzah Washal ?
2.      Pengertian Hamzah Qatha’?
3.      Kaidah Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’?
4.      Tempat-tempat Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’?


C.    Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui definisi atau pengertian Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’, Kaidah serta tempat-tempatnya, supaya tidak menimbulkan kesalahan dalam pengucapan maupun pemahaman.





BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Hamzah Washal
Hamzah Washal berupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah.
Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi’il, kalimah isim maupun kalimah huruf.
           1.      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Fi’il:
a)    Terdapat pada Fi’il Madhi dan Fi’il Amar dari fi’il 5 huruf atau 6 huruf (Khumasiy dan Sudasiy).

ISIM MASDAR KHUMASI
FI’IL AMAR KHUMASI
FI’IL MADHI KHUMASI
انْكِسَارَاً
اِنْكَسِرْ
انْكَسَرَ
اجْتِمَاعَاً
اِجْتَمِعْ
اجْتَمَعَ
احْمِرَارَاً
اِحْمَرَّ
احْمَرَّ
ISIM MASDAR SUDASI
FI’IL AMAR SUDASI
FI’IL MADHI SUDASI
اسْتِخْرَاجَاً
اِسْتَخْرِجْ
اسْتَخْرَجَ
اعْشِيْشَابَاً
اِعْشَوْشَبْ
اعْشَوْشَبَ
اجْلَوَّاذاً
اِجْلَوَّذْ
اجَلَوَّذَ
احْمِيرَارَاً
اِحْمَارَّ
احْمَارَّ
احْرِنْجَامَاً
اِحْرَنْجَمْ
احْرَنْجَمَ
اقْشِعْرَارَاً
اِقْشَعِرَّ
اقْشَعَرَّ

b)   Terdapat pada Fi’il  Amar dari fi’il 3 huruf.

FI’IL AMAR TSULATSI
FI’IL AMAR TSULATSI
FI’IL   AMAR TSULATSI
اِفْتَحْ
إِضْرِبْ
اُنْصُرْ
اِحْسِبْ
اُحْسُنْ
اِعْلَمْ
            2.      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Isim :
a)   Terdapat pada kalimah isim Masdar dari fi’il 5 huruf atau 6 huruf.

ISIM MASDAR KHUMASI
FI’IL AMAR KHUMASI
FI’IL MADHI KHUMASI
انْكِسَارَاً
اِنْكَسِرْ
انْكَسَرَ
اجْتِمَاعَاً
اِجْتَمِعْ
اجْتَمَعَ
احْمِرَارَاً
اِحْمَرَّ
احْمَرَّ
ISIM MASDAR SUDASI
FI’IL AMAR SUDASI
FI’IL MADHI SUDASI
اسْتِخْرَاجَاً
اِسْتَخْرِجْ
اسْتَخْرَجَ
اعْشِيْشَابَاً
اِعْشَوْشَبْ
اعْشَوْشَبَ
اجْلَوَّاذاً
اِجْلَوَّذْ
اجَلَوَّذَ
احْمِيرَارَاً
اِحْمَارَّ
احْمَارَّ
احْرِنْجَامَاً
اِحْرَنْجَمْ
احْرَنْجَمَ
اقْشِعْرَارَاً
اِقْشَعِرَّ
اقْشَعَرَّ

b)   Terdapat pada kalimah isim sepuluh atau sebutan al-Asmaul-’Asyarah (الأسماء العشرة).

ASMA’ ASYARAH
ASMA’ ASYARAH
ASMA’ ASYARAH
امْرَأَةٌ
اِمْرُؤُ
اِبْنٌ
اِثْنَيْنِ
اِسْمٌ
اِبْنَةٌ
اِثْنَتَيْنِ
اِسْتٌ
ابْنُمُ
ايْمُنُ الله
×
×

            3.      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Huruf:
a)    Hanya terdapat pada satu Kalimah Huruf yaitu AL (ال)  yang berfungsi mema’rifatkan Isim Nakirah ataupun AL zaidah.

AL MA’RIFAT
AL GHALABAH
AL ZAIDAH
اَلرَّجُلُ
اَلْمَدِيْنَةُ
اَلَّذِيْ
اَلْمُؤْمِن
اَلْعَقَبَة
اَلآنَ

B.     Pengertian Hamzah Qatha’
Hamzah Qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain (ء). Hamzah Qatha’ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi’il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.
1.      Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Fi’il:
a)    Terdapat pada Fi’il Madhi 4 huruf yang berwazan أَفْعَلَ

FI’IL AMAR RUBA’I
SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH
FI’IL MADHI RUBA’I
أَكْرِمْ
أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ
أَكْرَمَ

b)   Terdapat pada Fi’il Mudhari’ yang diawali Hamzah Mudhara’ah (tanda mutakallim/ orang pertama tunggal)

FI’IL AMAR RUBA’I
SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH
FI’IL MADHI RUBA’I
أَكْرِمْ
أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ
أَكْرَمَ

c)    Terdapat pada Fi’il Amar 4 huruf yang berwazan أَفْعَلَ

FI’IL AMAR RUBA’I
SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH
FI’IL MADHI RUBA’I
أَكْرِمْ
أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ
أَكْرَمَ

d)   Terdapat pada Fi’il Madhi Tsulatsi Bina’ Mahmuz .

FI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZ
FI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZ
FI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZ
أَدَمَ
أَخَذَ
أَمَرَ
أَثَرَ
أَثِمَ
أَدُبَ

           2.      Hamzah Qataha’ yang terdapat pada kalimah Isim :
a)    Semua kalimah Isim yang berawalah Hamzah , tentunya Hamzah Qatha’, selain pada ”Isim yg sepuluh” dan “Isim Masdar dari kalimah Fi’il Khumasi dan Sudasi”

IDZA SYARAT
ISIM DHAMIR
ISIM DHAMIR
ISIM ZHAHIR
ISIM ZHAHIR
إذَا
أنْتَ
أنَا
أَحْمَدُ




           3.      Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Huruf:
a)    Semua Kalimah Huruf yang berawalah Hamzah tentunya Hamzah Qatha’, kecuali huruf “AL” Pema’rifah.

KALIMAH HURUF
KALIMAH HURUF
KALIMAH HURUF
KALIMAH HURUF
KALIMAH HURUF
إِلاَّ
إِلَى
إِذْ
إِذَنْ
إِذْماَ
أَوْ
إِنَّ
إِنْ
أَماَ
أَمْ

C.    Kaidah Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’
1)      Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’ ditulis dengan  alif pada awal kalimat,
2)      Hamzah Washal ditulis dan dibaca apabila terdapat pada awal kalimat, tetapi tidak ditulis dan dibaca apabila berada di tengah-tengah, misalnya: فاستعمل ، واعتصم ، واستفاد .kecuali apabila dimasuki hamzah istifhamiyah. Hamzah washal ditulis dan dibaca pada awal kalimat yang diawali dengan huruf mati agar huruf mati sesudahnya bisa dibaca, sebab apabila hamzahnya juga tidak dibaca maka kita kesulitan membacanya. Sebagian diberi tanda “ صـ kecil di atas alif.
3)      Hamzah Qatha’ dibaca dimana pun tempatnya baik di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat dan ditulis di atas alif dengan tanda عـ kecil sehingga tertulis menjadiأ





D.    Tempat-tempat Hamzah Washal dan Hamzah Qatha’
             a)      Hamzah Washal:
1.    Pada isim-isim: : اسم ، ابن ، ابنة ، ابنم ، امرؤ ، امرأة ، اثنان ، اثنتان ، ايم  ، ايمن الله ، است khusus ايمن hanya untuk makna sumpah dan sebaiknya ditambah dengan alif lam.   Sedangkan ابنم berasal dari ابن yang ditambahi م
2.    Pada fi’il Madhi, fi’il Amar, dan isim Mashdar fi’il Khumasi dan Sudasi. Fi’il Madhi seperti: انتصر ، انتهى ، استعان ، استعمل fi’il Amar seperti: انتصر ، انته ، استعن ، استعملd dan Mashdar seperti: انتصار ، انتهاء ، استعانة ، استعمالK Kemudian fi’il Amar Tsulatsi seperti: ارسم ، اكتب ، اجلس dan hamzah al ta’rif apabila bersambung dengan kata seperti: الكتاب ، الصدق

               b)      Hamzah Qatha’:
1.    Pada semua isim (kecuali yang tertulis dengan hamzah washal seperti yang telah dijelaskan di atas) dan dhamir yang diawali dengan huruf hamzah dan إذا syartiyyah. Contoh: إبراهيم ، أحمد ، أنا ، أنت ، إذا
2.    Pada Fi’il Madhi, fi’il Amar, dan Mashdar dari fi’il Ruba’ie seperti: أكرم ـ أكرْم ـ إكرام ، أحسن ـ أحْسن ـ إحسان Fi’il Mudhari’ yang diawali dengan hamzah (mengandung dhamir أنا ) seperti: : أستعملُ ـ أستعينُ ـ أنعطفُ ـ أستشيرُ ـ أتعلمُ dan semua huruf yang diawali hamzah (selain huruf “ أل ” seperti yang telah dijelaskan di bab hamzah washal) seperti: : إلى ـ إنما ـ إنَّ ـ أنَّ ـ إنْ ـ أن ـ إذ ما














BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari keterangan diatas, dapat kami simpulkan sebagai berikut:
a.    Pengertian Hamzah Washal
Hamzah Washal berupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah.
Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi’il, kalimah isim maupun kalimah huruf.
b.    Pengertian Hamzah Qatha’
Hamzah Qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain (ء). Hamzah Qatha’ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi’il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.

B. Kritik dan Pesan
Demikianlah yang dapat kami sajikan. Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Amiin





Daftar Pustaka

Silsilah Ta’lim al llughah al Arabiyyah al Mustawa ats Tsalits Al Kitabah.



Tidak ada komentar: